!

Niken's Story

Tempat buat ngeluarin uneg2....curhat ga jelas.. keluh kesah yang ga selesai - selesai.. ngomongin sesuatu yang penting sampe ga penting banget.. n Everything about Me , Myself & Mine ....

Monday, December 26, 2005

Terikat

Begini ni rasanya terikat dengan tanggung jawab.. Disaat seluruh keluarga gw lagi jalan2 ke anyer gw ga bisa ikutan... Sebenernya si bisa aja gw cuti.. apalagi bolos pake surat dokter ky yg disuru nyokap gw.. tp gw ngerasa ga enak aja...

yah.. gw kan karyawan paling baru di kantor ini.. masa blum setahun udah ngajuin cuti..
blum lagi temen2 yang ngerayain natal pun ga ada yg ngajuin cuti.. walaupun sebenernya gw pengen bgt pergi ke pantai buat refreshing tp tetep aja kalaupun gw pergi gw ga akan tenang disana.. pasti kepikiran kantor...
Kepikiran soal surat2 yang masuk, telp2 yang harus dihandle, takut ditelp sm my big boss yang lagi di luar negeri, blum lagi rasa ga enak karena temen2 lain yang ga cuti...

Hmmm... tapi ya beginila kalo kerja kantoran yang terikat jam kerja...
ngga kaya abang gw yang bebas.. Kerja di entertain ngebuat dia bebas nentuin jam kerjanya sndiri.. mau berangkat siang, pulang sore atau malah brangkat pagi pulang pagi sekalian ya dia sndiri yang nentuin.. abang gw yang satu lagi dosen.. paling ngajar seminggu 4x.. selebihnya bebas.. kakak gw yang cewek.. ibu rumah tangga.. jadi bebas mo kemana aja terserah tergantung permintaan 2 kurcacinya..hehehe...

apa gw harusnya enggak kerja kantor juga ya??? Jadi bebas kaya mereka??
Maunya si gitu..
Maunya gw buru2 ngambil Notariat jd bisa buat kantor notaris di rumah.. Jd gw sendiri nanti yang ngatur jam kerja gw..
Ga kaya sekarang.. yang mesti terikat sm peraturan.. terikat sm tanggung jawab ke orang lain...
yah... mungkin ini salah satu konsekuensi jadi orang dewasa yang terikat sm tanggung jawab bekerja... hehehe...

Thursday, December 22, 2005

It's just an opinion

Hasil copy paste dari e- mail seorang temen...
Ini hanya sebuah opini loh.. jadi boleh setuju boleh enggak...
Setiap orang kan bebas berpendapat... dan bener - bener nggak bermaksud menyingung agama mana pun....


Ini sebuah opini pada tulisan mengenai "Dalam Perjalanan Menuju Monas"
Pada kebanyakan orang Indonesia memeluk agama adalah suatu bentuk nepotisme...
Memeluk satu agama karena orang tua kita adalahpemeluk agama tersebut, lalu diikuti dengan kerajinan dan ketelatenan kita mengikuti ritual agama, seperti sholat, mengaji, pergi ke gereja, bernovena, melakukan sembahyang sajen.
Maka dengan hal-hal tersebut orang Indonesia (pada sebagian besar masyarakat) sudah mengklaim bahwa dirinya dirinya seorang pemeluk agama yang baik dan taat, tanpa suatu proses pembelajaran diri untuk mengetahui dan memahami agama tersebut.
Maka tak jarang yang terjadi adalah kisah seperti dalam cerita Dalam Perjalanan Menuju Monas. Bahkan yang tetrjadi di kehidupan kita sehari-hari jauh lebih parah!
Perang antar agama, pembunuhan, perusakan rumah-rumah ibadah, ceramah-ceramah yang menyesatkan dan lain-lain. Dimana letak kesalahannya?
Salah satunya adalah hal di atas, bahwa kita memeluk agama hanya suatu bentuk rutinitas biasa seperti makan 3 kali dalam sehari. Tanpa ada suatu keinginan untuk memahami dan memaknainya. Di samping kurangnya sumber daya manusia yang mampu memberikan penjelasan mengenai
agama dengan baik. Mari kita jujur, berapa banyak dari kaum ulama, rohaniwan di Indonesia yang benar-benar qualified dalam mendapatkan pendidikan mengenai agama?
Ada berapa manusia seperti Nurcholish Madjid, Quraish Shihab, Romo Mangun, Ibu Gedong yang dimiliki Indonesia?
Banyak orang yang dengan pendidikan seadanya menjadi dai, menjadi ustad. Banyak orang yang masuk sekolah teologi, sekolah pendeta karena gagal menempuh ujian UMPTN. Juga banyak para imam yang masuk seminari berasal dari keluarga yang tidak mampu membiayai mereka untuk bersekolah. Maka tak heran kita masyarakat tidak mendapat informasi yang cukup. Karena kaum ulama, rohaniwan kita (hm.. maaf dengan tidak bermaksud merendahkan hanyalah sebuah persembahan sisa-sisa keluarga. Bukan persembahan terbaik dari keluarga kita untuk Tuhan! )

Bagaimana mungkin seorang yang tamat SD akan memberikan penjelasan tentang agama, tentang Tuhan kepada seorang Doktor, yang pertanyaannya amat sangat kritis dan selalu meminta jawaban yang berdasarkan suatu pemahaman logika? Maka tak heran kita hanya memahami agama kita sebatas sholat lima waktu, ke gereja setiap hari Minggu.
Dan tak heran pula kita akan dengan sombongnya mengatakan bahwa hanya agama kita yang benar, yang menjanjikan keselamatan, dan saling berebut untuk menjadikan orang lain menjadi pemeluk agama kita. Dengan begitu kita melakukan sebuah kegiatan seperti yang ditulis oleh Anthony de Mello, " Pasar Malam Agama".
Semua agama menjajakan dirinya sebagai agama keselamatan, hingga Yang Maha Kuasa yang dating mengunjungi stand-stand mereka merasa jengah dan tidak mengenali mereka!
Memeluk agama adalah sebuah pengalaman iman yang misteri! Saya yakin tak seorangpun dapat memberikan jawaban yang akan memuaskan orang lain bila ditanya mengapa ia memeluk satu agama ini dan bukan agama yang lain.
Memeluk satu keyakinan tak lebih tak kurang hanyalah seperti kita memilih ingin makan daging ayam apa. Beberapa orang hanya mau makan daging ayam KFC, yang lain ingin McDonald. Tak jarang juga memilih daging ayam bakar Wong Solo atau Mbok Berek. Objek yang dimakan sama hanyalah DAGING AYAM! Dan tujuannya pun sama INGIN MAKAN DAGING AYAM! Hanya berbeda cara memasak dan cara menghidangkannya. Lalu apakah kita akan memukul atau menganiaya orang yang tak ingin makan daging ayam KFC karena yang pasdi lidahnya hanyalah ayam Mbok Berek? Dalam pemahaman saya, manusia tidak pernah memilih untuk menjadi seorang Muslim, atau menjadi sorang kristiani atau menjadi Hindu atau Budha. Sebenarnya yang terjadi adalah kita dipilih untuk menjadi seorang Muslim,atau Kristiani, atau Hindu atau Budha. We neverchoose, but we are choosen! Dipilih menganut suatu kepercayaan setelah kitamengalami pengalaman iman atau mendapat hidayah! Mengapa saya mengatakan begitu? Mari kembali pada sejarah. Perang Salib antara kaum Kristiani dan Muslim tidak menyurutkan sejumlah orang menjadi Muslim atau Kristiani. Padahal sudah jelas kedua agama saling melakukan pembunuhan.
Adakah Tuhan mengajarkan tindakan pembunuhan?Atau lihatlah dalam sejarah Katholik, Paus menetapkan hukuman mati bagi Copernicus dan tahanan rumah bagi Galileo Galilei karena keduanya mengatakan bahwa matahari adalah pusat tata surya, bumi mengitari matahari dan bentuk bumi adalah bulat bukan datar. Hal yang bertentangan dengan ajaran Katholik pada saat itu, walaupun itulah yang sebenarnya (mungkin Paussaat itu tidak pandai ilmu Fisika dan malas mempelajarinya). Tapi toh banyak orang yang sampai detik ini mengikuti katekisasi untuk menjadi Katholik.
Maka memeluk kepercayaan berawal dari sebuah misteri iman dan seharusnya diikuti dengan pembelajaran diri untuk memahami dan memaknainya. Pemahaman agama dan akan hubungan dengan Tuhan tidaklah diukur semata-mata dengan frekuensi kita berdoa atau sembahyang, tidak dari berapa banyak sakramen yang sudah kita peroleh.
Dengan pemahaman yang baik, kita dapat menghargai kepercayaan lain. Dan bila ditilik lebih lanjut, belajar menghargai dan mengetahui agama lain, adalah suatu cara kita untuk lebih mengenal Yang Maha Kuasa. Lihatlah kisah seorang jendral terkenal di Indonesia dalam biografinya. Jend(Purn). Omar Dhani. Seorang muslim yang taat, dituduh dan dijatuhi hukuman penjara bertahun-tahun lamanya sebagai seorang Komunis. Dalam penjara di bulan Desember 1969, di antara keputusasaannya karena mendapat perlakuan tidak adil ia dikuatkan oleh suara lonceng gereja di malam Natal dan melafalkan sebuah doa yang dia pelajari saat bersekolah di Muntilan, Doa Bapa Kami. Apakah dia menjadi seorang Kristiani? Tidak! Dia tetap seorang Muslim yang taat sholat 5 waktu!
Atau dengarlah pengakuan wartawan senior Mohammad Sobary yang mengaku dirinya "di-Katholik-kan" oleh Rm.Mangun. Apakah dia menjadi seorang Katholik? Ah, tidak juga. Dia tetap menjadi seorang Muslim.
Mengenal dan memahami agama yang kita peluk dengan baik, akan membuat kita tidak lagi sombong mengagungkan agama kita semata. Tidak meletakkan bom bunuh diri sebagai satu bentuk jihad tertinggi daripada jihad mengajari anak-anak jalanan baca-tulis.Tidak juga memahami secara harafiah kutipan Kitab Suci " Pergilah dan jadikanlah semua bangsa menjadi murid-Ku" ( dalam sebuah diskusi, alm. Pdt Eka Darmaputra mengatakan " Tak ada istimewanya ayat tersebut. Sama saja kedudukannya dengan ayat yang lain. Tuhan tidak membuatnya begitu special, tidak menuliskannya dengan tinta emas.") Tidak juga dalam pemahaman ada berapa banyak sajen yang sudah kita letakkan di sekeliling rumah untuk Sang Hyang Widhi.
Agama hanyalah satu wadah yang membantu kita untuk menemukan Tuhan, dan menjadikan hidup kita "lebihteratur" (agama, berasal dari bahasa Sanskerta, a berarti tidak, gama artinya kacau. Agama = tidak kacau). Dengan memeluk satu kepercayaan, kita menemukan satu cara berkomunikasi dengan Tuhan yang paling afdol, yang paling mesra layaknya sepasang kekasih yang dimabuk cinta dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari dengan sesama.

Selamat bertemu Tuhan melalui kepercayaan yang kita anut!

Wah......

Wah... Hidup ini ternyata emang cepet banget berlalu ya...
Ga kerasa tahun 2006 udah sebentar lagi..

Ya ampun.. tahun depan gw dah 26 tahun... Tp hidup gw masih gini - gini aja..
Target - target yang udah gw buat ga semuanya terwujud..

Rencana - rencana yang akhirnya udah bisa terwujud :
1. Pindah kerja ke tempat yang lebih baik
2. Nabung (hehehe... )
3. Punya seseorang yg bisa diajak sharing, susah seneng bareng, yg sesuai sm keinginan gw..
4. Lebih dewasa dlm berpikir dan bertingkah laku ( kayaknya si.. hehehhe..)

Rencana yang gatot (gagal total ) :
1. Sekolah lagi ( Fuuuhhh,.. kapan ya ini terwujud? )
2. Ningkatin karir (yang ini kok juga blum berhasil juga ya??? )
apa lagi ya? kayanya masih banyak lagi deh.. tp yang paling kepikiran ya dua ini..

Nikah??? hmmm... .. biarpun kadang - kadang udah sering terpikir tp klo soal yang satu ini ga gw jadiin target... Biar aja... Toh nanti kalau udah waktunya pasti terjadi juga.. Krn gw ga mau nikah terpaksa gara - gara umur, gara - gara desakan orang tua ( thanks banget d mama papa gw ga pernah ndesek n nanya - nanya kaya gitu.. hehehhee..)

Yah.. biarpun belum semua rencana gw terwujud tp sekarang gw merasa jauh lebih baik..
Selain anugrah dan berkat dari Tuhan keadaan sekarang ini adalah hasil dari kerja keras gw.. semua usaha gw... karena i always do my best...
Jd gw bersyukur atas rencana - rencana yang udah terwujud dan juga nggak nyesel atas rencana - rencana yang gatot itu...

Semoga tahun 2006 membawa banyak kesuksesan dan kebahagiaan buat kita semua... Amiiiinn.....

Wednesday, December 21, 2005

Merry Christmas

wah.. besok lusa udah Natal lagi....

Selamat Natal ya...
Semoga damai dan kasih Natal selalu menyertai kita semua...

Wednesday, December 14, 2005

Ko bisa ya?


Pertanyaan ini masih aja terus kepikiran sm gw... Ko bisa ya ada orang yang bener2 kejam yang bisa nyakitin anak kecil sampe segitunya...

Mungkin iya.. Ismi memang ga cantik jadi ga laku untuk dijual di Yayasan Ibu Suri..
Tp kan setiap orang ga bisa milih untuk lahir cantik atau jelek.. itu semua anugrah..
Tp kan bukan berarti klo ga cantik dan ga laku dijual dia bisa disemena-menain gitu aja...

Mungkin juga dia bukan anak yang nyenengin.. mungkin dia anak yang rewel dan ga bisa diatur..
tp ini juga bukan alasan buat nyiksa dia...

Mungkin gw juga ga perlu segitu kepikirannya soal kasus ini kali.. toh di luar sana bukan cuma Ismi yang jadi korban kekerasan.. bahkan banyak yang dijahatin dan "disiksa" sama orang tua kandungnya sendiri.. Kita kan juga ga bisa milih dari siapa kita mo dilahirkan.. Entah itu kaya atau miskin, jelek atau kaya, baik atau jahat, pengertian atau egois.. Semua itu balik lagi bahwa itu semuanya anugrah dari Tuhan...

Tapi tetep.. knapa ya ko tega?
Gw aja yg belum pernah ngerasain punya anak.. sering jatuh cinta sama anak kecil..
Ngerasa sayang sm anak anak yang ada di sekeliling gw.. terutama sama 2 keponakan gw yang lucu - lucu n bandel itu... bahkan sampe ke anak tetangga jauh gw yang gw pun ga tau namanya...
Biarpun keponakan - keponakan gw kadang - kadang bandel n rese dan bikin gw jadi emosi jiwa (alah! hehheheh) tp tetep aja ga ngurangin rasa sayang gw ke mereka... Niih gw pajang foto salah satu ponakan gw yg ngegemesin dan lucu bgt biarpun agak2 rese.. hheheheh...

Mungkin ini yang seharusnya orang - orang rasain... Karena kalau kita sayang sama orang, kita ga akan tega bikin orang itu terluka.. ga akan sampai hati buat "menyiksa".. dan ga akan ada lagi ismi - ismi lainnya....

Cintaaaa... (duh so romantisnya gw....)


Apakah Cinta itu…..?! Mereka yang tidak menyukainya menyebutnya tanggung jawab,Mereka yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan,Mereka yang tidak memilikinya, menyebutnya sebuah impian, Mereka yang mencintai, menyebutnya takdir.


Kadang Tuhan yang mengetahui yang terbaik, akan memberi kesusahan untuk menguji kita.
Jika kita kehilangan cinta, maka pasti ada alasan di baliknya. Alasan yang kadang sulit untuk dimengerti, namun kita tetap harus percaya bahwa ketika Ia mengambil sesuatu, Ia telah siap memberi yang lebih baik.

Mengapa menunggu?Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa.Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin sembrono.Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yang kita cintai, kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.

Jika ingin berlari, belajarlah berjalan duhulu,Jika ingin berenang, belajarlah mengapung dahulu, Jika ingin dicintai, belajarlah mencintai dahulu.
Pada akhirnya, lebih baik menunggu orang yang kita inginkan, ketimbang memilih apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai, ketimbang memuaskan diri dengan apa yang ada. Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat, Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah, karena menunggu mempunyai tujuan yang mulia dan misterius.

Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama, Dan penantian kita tidaklah sia-sia. Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal - iman, keberanian, dan pengharapan - penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan.

Pada akhirnya. Tuhan meminta kita menunggu, karena alasan yang penting........

hmmmm.... buat temen2 yang masih menunggu datangnya seseorang yang tepat... bersabar yaaa...

buat Nal'Ku.. thanks God i found you....